Semua Pasti Kembali

29/08/12

          “Anak-anak, sekarang adalah hari terakhir kalian masuk, karena besok kalian telah liburan semester.” Kata seorang guru yang sedang mengajar. Sontak semua murid di kelas tersebut bergembira. Mereka semua telah merencanakan tempat hiburan yang akan mereka kunjungi. Berbeda dengan gadis mungil ini. Sebut saja namanya Lala. Dia hanya ingin menghabiskan waktu liburannya untuk mengunjungi kakek dan neneknya di Jogja.

          Sepulang sekolah, Lala bergegas menuju kamar orang tuanya untuk membicarakan liburan kali ini. Dan tanpa basa-basi, orang tua Lala menyetujui permintaan Lala untuk berlibur ke Jogja. Semua persiapan pun telah di persiapkan sematang-matangnya. Lala bersama keluarganya telah memesan travel . Lala berencana pergi ke Jogja pada hari rabu malam.

          Akan tetapi, 1 hari sebelum keberangkatan Lala menuju Jogja, Ibunya menerima telepon dari sanak keluarga yang berada di Jogja, bahwa kakek Lala sekarang sedang keadaan kritis. Langsung beliau terjatuh dan meneteskan air mata. Berhubung Lala tidak tahu kejadiannya seperti apa, dia bertanya kepada Ibunya "bu, ada apa ? Ada kabar apa tentang kakek ?" Ibunya menjawab dengan terbata-bata "ka..ka..kek sedang keadaan kritis, Lala" Lala yang mendengar berita tersebut langsung air matanya terjatuh sangat deras.

          Sontak keluarga Lala langsung saja membatalkan travel yang seharusnya ditumpanginya besok malam, karena keadaan genting, mereka rela membatalkannya. 1 jam kemudian, Lala dan keluarganya telah sampai di terminal bus. Dan mereka semua langsung menaiki salah satu bus yang langsung menuju Jogja. Setelah mendapatkan tempat duduk, Ibu langsung menelpon keluarga Jogja untuk menanyakan kembali keadaan kakek. Dan pada saat telepon, Lala mendengar kata "Innalillahi" , langsung Lala bertanya kepada ibunya "bu, ada apa ?" ibu menjawab "kamu yang sabar ya la, kakek sudah meninggal" Lala langsung saja terdiam. Lala mencoba tegar dan mencoba mengikhlaskan.

          Sesampainya di rumah kakek, Lala sudah tidak bisa membendung air matanya, dan Lala hanya berfikir, suatu saat nanti, semuanya akan kembali. Jadi Lala harus siap dan ikhlas atas meninggalnya kakek tersayangnya.

0 komentar:

free counters